Rangkuman Pelatihan Bimtek Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah jenjang SMP di Kabupaten Lebak Provinsi Banten
Pada Tanggal 9-15 Oktober 2023 hari senin sampai dengan minggu Kepala Sekolah SMP N 6 Satap Bayah Mengikuti Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah jenjang SMP di Kabupaten Lebak Provinsi Banten, yang bertempat di hotel Le Dian.
Kegiatan tersebut merupakan kerjasama Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak dan BGP (Balai Guru Penggerak Propinsi Banten dengan pola pendidikan 70 JP.
Tujuan Kegiatan
Bimbingan Teknis Peningkatan Kompetensi Kepala Sekolah jenjang SMP di Kabupaten Lebak Provinsi Banten bertujuan untukmeningkatkan kompetensi kepala sekolah dalam bidang manajerial, kewirausahaan, supervisi, kepemimpinan, penguatan profil pelajar pancasila, pengelolaan sekolah serta pengelolaan anggaran.
Sasaran Peserta Kegiatan
1. Kepala Sekolah yang sudah menduduki jabatannya tetapi belum pernah mengikuti pendidikan dan Bimtek Calon Kepala Sekolah.
2. Guru Penggerak yang memenuhi persyaratan untuk diangkat menjadi Kepala Sekolah.
Susunan Program Bimbingan Teknis
Rangkuman
Materi Pertama Kebijakan Kemdikbud.
Penilaian satuan pendidikan tidak lagi didasarkan pada ketercapaian atau kelengkapan sarana Satuan Pendidikan, akan tetapi berdasarkan (performance based competence) atau dengan kata lain kinerja ada beberapa model peningkatan kompetensi salah satunya rapih serasi di mana salah satu kebijakannya tidak boleh ada satu anak yang tertinggal pada peningkatan literasi dan numerasi.
Kemudian ada beberapa pesan dari kepala BGP terhadap lulusan guru penggerak atau guru yang mempunyai predikat guru penggerak:
- Apa yang sudah dilakukan di sekolah?
- Apa yang akan dilakukan selanjutnya?
Pesan berikutnya menanyakan tentang kabar PMM, mengenai pemanfaat Platform Merdeka Mengajar dimana guru sudah memiliki akun belajar id. sehingga dapat menuntun kemandirian guru dalam mengakses informasi mengenai kurikulum, program kementrian serta strategi pembelajaran. Dalam hal ini menerapkan praktik Ing ngarso sung tulodho di depan memberi contoh meningkatkan kemandirian siswa sebagai salah satu dimensi dalam profil pelajar panca sila yang harus dimiliki siswa.
Pesan berikutnya dari beliau yaitu tentang bekal untuk menjadi guru yaitu:
- Komitmen atau Janji hati
- Konsen atau Nurani
- Kode atau aturan
- Kompetensi
- Kontrol
- Kredibel
Materi kedua kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak
Materi Kebijakan Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak disampaikan oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lebak H. HARI SETIONO, S.Si, M.S.i kebijakan pertama adalah tidak adanya surat tugas sehingga diberikan SK untuk Penataan pendidik dan dan Tenaga Kependidikan, selanjutnya direncanakan pelantikan 40 pengawas Sekolah di periode pertama, kemudian dilanjutkan dengan 60 pengawas pada tahap kedua.
Pengangkatan Kepala Sekolah pada tahun ini sebelumnya ditujukan untuk mengisi kekosongan dikarenakan banyaknya Kepala Sekolah yang memasuki masa pensiun, kemudian mutasi guru 2023 dilakukan didasarkan pada data yang sudah ada yang sudah lama diajukan tetapi belum dapat ditindak lanjuti dengan pemberian SK. Sekolah diharap pro aktif memperhatikan cut off data DAK, BOSP, maupun DAK non fisik salah satunya kelengkapan persyaratan pencairan tunjangan profesi guru.
Materi berikutnya adalah pembentukan karakter Kepala Sekolah
Konsep Community of Practice bagi Kepala Sekolah Definisi Community of Practice ini adalah sebuah komunitas yang berisikan sekelompok orang yang memiliki profesi sama berbagi pengetahuan tentang topik tertentu yang spesifik dengan tujuan meningkatnya ilmu pengetahuan, membangun relasi serta membuat keputusan kebijakan dari waktu ke waktu. Sebuah pembelajaran kolaboratif sosial untuk pemecahan masalah, berbagi informasi, membentuk praktek, memacu inovasi, dan memfasilitasi pembelajaran melalui proses partisipasi.
Materi selanjutnya Analisis Raport Pendidikan dan Perencanaan Berbasis Data
Apa itu Perencanaan Berbasis Data (PBD)?
Perencanaan Berbasis Data (PBD) adalah bentuk pemanfaatan data pada platform Rapor Pendidikan sebagai bentuk intervensi satuan maupun dinas pendidikan maupun pemerintah daerah terhadap mutu dan capaian pendidikannya dan bertujuan untuk mencapai peningkatan serta perbaikan mutu pendidikan yang berkesinambungan.
Tujuan Dari Perencanaan Berbasis Data (PBD)
Perencanaan Berbasis Data (PBD) bertujuan untuk memberikan perbaikan pembelanjaan anggaran serta pembenahan sistem pengelolaan satuan pendidikan yang efektif, akuntabel dan konkret. Selain itu, Perencanaan Berbasis Data (PBD) juga disesuaikan dengan kebutuhan satuan pendidikan atau dinas berdasarkan identifikasi masalah yang berasal dari data pada platform Rapor Pendidikan, yang kemudian mendorong satuan pendidikan dan dinas pendidikan untuk melakukan pembenahan melalui penyusunan kegiatan peningkatan capaian berdasarkan hasil identifikasi dan refleksi terhadap capaian di Rapor Pendidikan dan kondisi lapangan. Terdapat 3 langkah sederhana dalam proses Perencanaan Berbasis Data (PBD), yaitu Identifikasi, Refleksi, dan Benahi (IRB)
Materi berikutnya adalah Pembelajaran Berpusat pada Peserta Didik
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler dengan konten yang beragam agar siswa dapat lebih optimal dan memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Karakteristik pertama dari Kurikulum Merdeka adalah memiliki fokus pada materi esensial. Materi esensial adalah literasi dan numerasi. Dengan begitu, diharapkan peserta didik memiliki pemahaman yang lebih kuat pada pembelajaran dasar tersebut.
Kurikulum Merdeka menggunakan basis projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila. Projek ini dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.
Materi selanjutnya supervisi akademik dengan teknik coaching
Coaching merupakan proses kolaborasi yang berfokus pada solusi, berorientasi pada hasil dan sistematis, peran coach memfasilitasi peningkatan atas performa kerja, pengalaman hidup, pembelajaran diri, dan pertumbuhan pribadi dari coachee.
Coaching alur TIRTA merupakan coaching yang memiliki struktur atau alur Tujuan, Identifikasi Masalah, Rencana aksi, dan Tanggung jawab. Pada alur Tujuan, berfungsi untuk merumuskan tujuan yang jelas dan spesifik yang ingin dicapai oleh coachee.
4 langkah proses coaching dengan model GROW, Dimulai dari kehadiran sepenuhnya seorang coach yang menwarkan kesepakatan topik pembicaraan (intention), menentukan hasil dari suatu proses coaching (Goal), kemudian mendalaminya (reality), mencari beberapa alternatif solusi (Option) dan mengakhiri dengan komitmen tindak lanjut (Will).
Materi selanjutnya pengembangan kewirausahaan
Kompetensi kewirausahaan kepala sekolah yang terdiri dari inovasi, motivasi, pantang menyerah dan pencari solusi serta memiliki naluri kewirausahaan merupakan faktor penting yang secara langsung mendukung terhadap program edupreneurship di sekolah.
Dimensi Kompentensi Kewirausahaan Dalam melaksanakan tugasnya sebagai pengembang kewirausahaan, seorang kepala sekolah harus memenuhi kriteria kompetensi sebagai berikut:
- Menciptakan inovasi yang berguna bagi pengembangan sekolah/madrasah
- Bekerja keras untuk mencapai keberhasilan sekolah/madrasah sebagai organisasi pembelajar yang efektif
- Memiliki motivasi kuat untuk sukses dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya sebagai pemimpin sekolah/madrasah
- Pantang menyerah dan selalu mencari solusi terbaik dalam menghadapi kendala yang terjadi di sekolah/madrasah
- Memiliki naluri kewirausahaan dalam mengelola kegiatan sekolah/madrasah sebagai sumber balajar
Materi selanjutnya Pengelolaan anggaran kemudian rencana inovasi pengembangan sekolah berbasis kekuatan
Penerapan Pendekatan Pengembangan Komunitas Berbasis Aset/PKBA (Asset Based Community Development/ABCD) di sekolah adalah salah satu pendekatan yang menjadikan kepala sekolah sebagai agen perubahan itu sendiri. Pendekatan ini fokus pada aset yang dimiliki sekolah sebagai basis utama pengembangan program. PKBA ini mencurahkan perhatian pada kekuatan, kapasitas, dan aset yang dimiliki oleh sekolah dalam sebuah komunitas yang harus digali sedemikian rupa agar semuanya bisa menjadi sebuah fondasi yang kuat untuk merencanakan dan melaksanakan program pengembangan sekolah. Pendekatan ini bertujuan untuk menumbuhkan sikap positif serta memberikan semangat masyarakat untuk terbiasa mengekplorasi potensi diri sendiri.
GALERI FOTO